اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
Hari Raya Idul Fitri 1446 H, jatuh pada tanggal 1 April 2025, dan merupakan momen yang sangat dinantikan oleh umat Islam. Hari raya ini menandai berakhirnya puasa selama satu bulan di bulan suci Ramadan dan menjadi momentum untuk kembali kepada fitrah, yakni kesucian hati dan kebersihan jiwa. Namun, selain sebagai ajang kemenangan setelah sebulan berpuasa, Idul Fitri juga memiliki makna yang lebih dalam dalam perspektif islam
Jika dilihat dari gabungan katanya, Idul Fitri berasal dari dua kata, yaitu ‘id’ dan ‘al-fitri’. Id secara bahasa berasal dari kata ada - ya’uudu, yang artinya kembali. Sedangkan, kata al-fitri memiliki dua makna, yaitu suci dan berbuka. Suci artinya bersih dari segala dosa, kesalahan, dan keburukan. Ini mencerminkan bahwa setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa, seorang Muslim diharapkan kembali kepada kesucian hati dan jiwa.
Idul Fitri menjadi hari kemenangan karena Muslim telah menyelesaikan salah satu ibadah yang berat, yakni puasa Ramadan. Ini adalah kemenangan spiritual atas hawa nafsu dan godaan duniawi. Allah swt dalam firmannya di QS Al-Baqarah ayat 183 menyampaikan bahwa tujuan melaksanakan puasa adalah untuk mendapatkan gelar bertakwa.
Dalam menutup amal di bulan puasa ini kita harus menanamkan prinsip khauf dan rajā’. Khauf adalah kekhawatiran apakah ibadah kita diterima oleh Allah swt atau tidak, sehingga kita tidak terlalu puas dan berbangga diri dengan pencapaian ibadah yang telah dilakukan. Sementara rajā’ adalah sikap optimisme bahwa Allah dengan sifat kasih sayang-Nya pasti mau menerima amal ibadah yang kita lakukan.
Puasa tidak saja ibadah yang memiliki spiritual, tetapi juga ritual keagamaan yang mendidik kepekaan sosial. Dengan menahan lapar dan dahaga, kita bisa merasakan penderitaan saudara-saudara kita yang kekurangan. Disaat kita merayakan hari raya idul fitri dengan berbagai makanan khas lebaran dan berbagi THR, ada saudara kita yang masih menahan lapar karena tidak punya bahan makanan. Oleh karena itu, di bulan ramadhan ini sampai sebelum sholat idul fitri, islam mewajibkan setiap jiwa yang memiliki kelebihan harta untuk menunaikan zakat fitrah
Zakat Fitrah merupakan bagian penting dalam perayaan Idul Fitri dengan tujuan agar di hari raya tidak ada yang merasakan kekurangan. Selain itu, Zakat fitrah memiliki fungsi utama untuk menyucikan jiwa dan menyempurnakan ibadah puasa. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Zakat fitrah diwajibkan untuk menyucikan orang yang berpuasa dari perbuatan sia-sia dan perkataan keji, serta sebagai makanan bagi orang miskin.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)
Zakat fitrah wajib ditunaikan oleh setiap Muslim sebelum pelaksanaan Salat Idul Fitri. Besarannya setara dengan sekitar 2,5 kg bahan makanan pokok, seperti beras untuk di Indonesia.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, kami keluarga besar SMAN 1 Leuwiliang mengucapkan :
تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تَقَبَّلْ ياَ كَرِيْمُ وَجَعَلَنَا اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ الْعَاءِدِيْنَ وَالْفَائِزِيْنَ وَالْمَقْبُوْلِيْنَ كُلُّ عاَمٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ
Taqabbalallaahi minnaa wa minkum taqabbal yaa kariim, wa ja’alanaallaahu wa iyyaakum minal ‘aaidin wal faaiziin wal maqbuulin kullu ‘aamin wa antum bi khair.
Artinya: “Semoga Allah menerima (amal ibadah) kami dan kamu, Wahai Allah Yang Maha Mulia, terimalah! Dan semoga Allah menjadikan kami dan kamu termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang serta diterima (amal ibadah). Setiap tahun semoga kamu semua senantiasa dalam kebaikan.”
Minal Aidin Walfaizin, Mohon Maaf Lahir dan Bathin.
Jumat, 14 Februari 2025, ratusan siswa-siswi Kelas XII SMAN 1 Leuwiliang, Kabupaten Bogor melaksanakan praktik manasik haji. Selain untuk mengenalkan tatacara ibadah haji, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat karakter religius. Kepala Sekolah SMAN 1 Leuwiliang H. Taopik, S.Pd., M.Pd.I menyatakan, "Pengenalan manasik haji ini adalah tahun kedua yang dipusatkan di lingkungan sekolah" Lebih lanjut beliau menyatakan "Anak didik kami mayoritas muslim sehingga ketika anak-anak lulus mereka telah mengenal dan memahami bagaimana cara beribadah haji yang baik. Sejak dibangku SMA, kata dia, terlebih anak laki laki maupun perempuan telah dikenalkan tatacara praktik ibadah haji yang merupakan rukun Islam yang kelima".
Kegiatan tersebut bekerjasama dengan Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) Amanah Ummah dan penyedia jasa travel serta mengundang praktisi Muthawif yang merupakan pemandu atau pembimbing ibadah haji dan umrah yang berasal dari Jawa Barat.
Sejumlah siswa, manasik haji diawali di areal Amanah Ummah menuju lingkungan sekolah Smanell. Selain Ka’bah, juga dibuat pos Wukuf, pos Mina, pos Muzdalifah, pos Jumrah Ulla, pos Jumrah Wustho, pos Jumrah Aqabah dan pos Masjidil Haram. “Agar bisa menghadirkan nuansa layaknya ibadah haji sesungguhnya. Praktik manasik haji ini dilakukan seperti nyata,” jelas H.Taopik.
Pengenalan praktik manasik haji yang biasa dilakukan anak-anak PAUD, menurutnya, bisa juga dilakukan di tingkat pendidikan SMA. Sebab, materi praktik manasik haji yang diterima di usia SMA bahkan bisa lebih baik lagi. “Pembekalan ini bagi siswa SMA terutama kelas XII itu lebih serius. Di sekolah ini ada beberapa siswa yang telah melakukan ibadah umroh. Jadi kegiatan ini sekaligus untuk memperkuat karakter religius para siswa,” tandasnya.
“Sebagai seorang muslim tentu harus ditanamkan nilai-nilai kecintaan terhadap ajaran agama Islam, di samping harus cinta tanah air, juga harus cinta tanah suci,” jelas H.Taopik lagi. “Kalau dianggap di Smanell ini religius banget ya insya Allah begitu, tetapi tujuan akhir untuk menanamkan karakter anak yang baik serta akhlak mulia sesuai dengan profil ajaran Pancasila.
Hal serupa dikatakan guru pendidikan agama Islam di SMAN 1 Leuwiliang, Ade Hekmawati, S.Pd.I, M.Pd. Menurutnya, pendidikan agama itu penting, karena praktik haji ini seperti mereka harus mengenal praktik sholat karena ini rukun Islam dan kemudian tujuan utama mereka paham tentang syariat haji. “Dari pembekalan yang diberikan, mereka akan termotivasi tidak merasa ribet, suatu saat mereka punya penghasilan dan berniat untuk melakukan ibadah umroh sudah mengetahuinya".
Sementara ratusan siswa-siswi peserta praktik ibadah manasik haji ini disimulasikan berasal dari daerahnya masing-masing dengan menggunakan atribut yang menggambarkan cinta tanah air Indonesia. (Repost from Jurnalbogor.com)
Terima kasih kepada panitia baik dari pihak guru, staf, pengurus OSIS dan ROHIS serta semua pihak yang telah mensukseskan kegiatan Manasik Haji 2025, Bravo, Sampai jumpa di Manasik Haji tahun depan !
Memasuki bulan Rajab 1446 H, SMAN 1 Leuwiliang menggelar kegiatan Tabligh Akbar dalam rangka memperingati peristiwa besar yaitu Isro Mi'raj Nabi Besar Muhhammad SAW, dimana beliau menerima perintah kewajiban Sholat. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 24 Januari 2025 dengan tema "Menjadi Siswa Tangguh dengan Iman yang Teguh".
Pada acara tabligh akbar tersebut, mengundang K.H. Ramdan Juniarsyah, M.Ag atau viral dengan sebutan "DAWAY" yaitu kepanjangan dari Dakwah dan Wayang. karena dalam ceramahnya beliau memadukan dakwah dan budaya sunda wayang golek. Di awali dengan pembacaan sholawat dan nasyid oleh tim Daway dan diikuti oleh seluruh hadirin,
Materi ceramah yang syarat dengan nilai-nilai agama dipadu dengan wayang golek bernama Cepot yang pastinya memiliki suara dan karakter yang lucu, menjadikan acara begitu meriah dan tentunya dapat mengambil hikmah dari acara tarsebut.
Campus Expo SMANELL 2025 diselenggarakan pada tanggal 23 Januari 2025 dalam rangka mengenalkan dunia perkuliahan dan karir yang akan dipilih oleh siswa-siswi setelah lulus di SMAN 1 Leuwiiang yang sesuai dengan minat dan kemampuan yang dimiliki. Tujuan diadakannya kegiatan ini yaitu untuk membantu siswa dalam memberikan gambaran mengenai dunia perkuliahan dan karir. Sehingga diharapkan siswa siswi SMAN 1 Leuwiliang dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi masa yang akan datang. Selain itu kegiatan ini juga dapat membantu siswa-siswi dalam menentukan tujuan yang akan dipilih sesuai dengan potensi diri yang ada.
Kepala Sekolah H. Taopik, S.Pd., M.Pd.I dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada panitia penyelenggara, dan juga para perwakilan kampus yang hadir dan memberikan informasi seputar kampusnya masing-masing. Beliau juga berharap semoga kegiatan ini menjadi motivasi kepada siswa agar dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi setelah lulus di SMAN 1 Leuwiliang.
Acara ini melibatkan 45 lebih kampus dari berbagai daerah yang diwakilkan oleh sejumlah alumni yang sedang menempuh pendidikan/kuliahnya di kampus yang bersangkutan.
SMANELL Goes To Campus (GTC) 2025 diikuti oleh siswa kelas XI dengan rute Bandung - Jogja - Bali, di ketuai oleh bapak Endang Saepulloh, M.Pd dengan agenda :
Hari I (15 Januari 2025) :
1. Kampus Sekolah Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor
Pada kunjungan pertama ini, bapak H. Taopik, S.Pd., M.Pd.I selaku kepala sekolah memberikan sambutannya dan dari pihak IPDN diwakili oleh bapak Doni.
2. Kampus Universitas Padjadjaran (UNPAD)
Setelah kunjungan di UNPAD, perjalanan dilanjutkan ke Bali melalui pelabuhan ketapang.
Hari II (16 Januari 2025) :
Wisata Tanah Lot
Hari III (17 Januari 2025) :
Kampus Udayana Bali
Setelah kunjungan ke kampus Udayana, perjalanan dilanjutkan ke objek wisata di Bali, diantaranya ke Tanah Lot, GWK
Hari IV (18 Januari 2025) :
Hari V (19 Januari 2025) :
Wisata Candi Prambanan
Wisata Lava Tour Merapi
Hari VI (20 Januari 2025) :
Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogjakarta
Akademi Militer (Magelang)
Pada setiap kunjungan ke kampus, para siswa sangat antusias sekali sehingga pada setiap acara tanya jawab, terlihat siswa saling berebutan ingin menyampaikan pertanyaan atau kesan dan pesannya. Begitu juga dengan Bapak dan Ibu guru pendamping ada yang bertanya mengenai informasi yang tidak sempat ditanyakan oleh siswa.
Pada akhir kegiatan, Bapak Endang Saepulloh, M.Pd, selaku ketua GTC 2025 menyampaikan harapannya semoga kegiatan GTC ini menjadi program sekolah yang senantiasa mendapat dukungan dari berbagai pihak, baik bagi siswa, orangtua siswa dan pihak yang berkaitan dengan pendidikan dalam rangka memberikan motivasi kepada siswa untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi sesuai minat dan kemampuannya.
Sampai berjumpa lagi di GTC berikutnya, Wassalam.......
Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) Tahun Pelajaran 2024-2025 merupakan kegiatan rutin tahunan untuk menilai kinerja dari Kepala Sekolah. PKKS merupakan proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data tentang kualitas kerja Kepala Sekolah dalam melaksanakan tugas pokoknya. Adapun standar minimal prosedur tugas Kepala Sekolah adalah sebagai pendidik, administrator, supervisor, pemimpin, inovator, dan motivator. Sementara tujuan dari diadakannya PKKS ini salah satunya adalah untuk memperoleh data tentang pelaksanaan tugas pokok, fungsi, dan tanggung jawab kepala sekolah dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajerial dan supervisi pada sekolah yang dipimpin.
Penilaian Kinerja Kepala Sekolah di SMA Negeri 1 Leuwiliang Tahun 2024 dilaksanakan Senin, 23 Desember 2024, mulai pukul 07.00 WIB dengan Tim Penilai Dina Khairunnisa, S.Pd., M.Si. Beliau pernah menjadi Pengawas SMA wilayah KCD 1. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa PKKS merupakan Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah yang merupakan tahap kedua dalam Pengelolaan Kinerja, dimana Kepala Sekolah akan melaksanakan Perencanaan Kinerja yang sudah disusun sebelumnya. Dalam Pelaksanaan Kinerja, Kepala Sekolah memiliki dua kegiatan yang penting untuk dilakukan:
Dalam pelaksanaan PPKS, H. Taopik, S.Pd., M.Pd.I., selaku Kepala SMA Negeri 1 Leuwiliang mempresentasikan kegiatan yang dilakukan selama satu tahun. Selanjutnya Tim Penilai melakukan evaluasi melalui bukti-bukti berupa data, dokumen, kondisi lingkungan fisik sekolah, pembiasaan, dan lain-lain yang dapat diidentifikasi. Selain itu, tim penilai juga menggali informasi dari pihak-pihak yang terkait dalam pengelolaan sekolah, seperti guru, pegawai, dan peserta didik. Penilain mencatat semua bukti yang teridentifikasi pada setiap kriteria penilaian.
Pelaksanaan PKKS ini diharapkan bisa memberi dorongan semangat kepada semua warga masyarakat sekolah dalam meningkatkan kinerja demi pengembangan mutu pendidikan SMA Negeri 1 Leuwiliang ke depannya.
Ada yang berbeda dengan PKKS tahun ini, karena berbarengan dengan : 1) berakhirnya masa bakti salah seorang guru PJOK yaitu Suwanta, S.Pd., M.M yang genap berusaia 60 tahun. dan Launching buku ke-17 karya H. Taopik, S.Pd., M.Pd.I dengan judul "Semua Ada Tandanya".